Kamis, 22 Oktober 2009

Peranan Bahasa Indonesia dalam Konsep Ilmiah

Kesulitan utama dalam bahasa Indonesia terdapat pada pengejaan yang sering salah sebuah karya ilmiah, maka pada blog ini akan memperlihatkan asal muasal ejaan tersebut antara lain :
Ejaan van Ophuijsen

Ejaan ini merupakan ejaan bahasa melayu dengan huruf Latin. Charles Van Ophuijsen yang dibantu oleh Nawawi Soetan Ma'moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim menyusun ejaan baru ini pada tahun 1896. Pedoman tata bahasa yang kemudian dikenal dengan nama ejaan van Ophuijsen itu resmi diakui pemerintah kolonial pada tahun 1901. Ciri-ciri dari ejaan ini yaitu:

1. Huruf ï untuk membedakan antara huruf i sebagai akhiran dan karenanya harus disuarakan tersendiri dengan diftong seperti mulaï dengan ramai. Juga digunakan untuk menulis huruf y seperti dalam Soerabaïa.
2. Huruf j untuk menuliskan kata-kata jang, pajah, sajang, dsb.
3. Huruf oe untuk menuliskan kata-kata goeroe, itoe, oemoer, dsb.
4. Tanda diakritik, seperti koma ain dan tanda trema, untuk menuliskan kata-kata ma’moer, ’akal, ta’, pa’, dsb.


Ejaan Republik

Ejaan ini diresmikan pada tanggal 19 Maret 1947 menggantikan ejaan sebelumnya. Ciri-ciri ejaan ini yaitu:

1. Huruf oe diganti dengan u pada kata-kata guru, itu, umur, dsb.
2. Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan k pada kata-kata tak, pak, rakjat, dsb.
3. Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2 seperti pada kanak2, ber-jalan2, ke-barat2-an.
4. Awalan di- dan kata depan di kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata yang mendampinginya.

Ejaan Melindo (Melayu Indonesia)

Konsep ejaan ini dikenal pada akhir tahun 1959. Karena perkembangan politik selama tahun-tahun berikutnya, diurungkanlah peresmian ejaan ini.

Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD)

Ejaan ini diresmikan pemakaiannya pada tanggal 16 Agustus 1972 oleh Presiden Republik Indonesia. Peresmian itu berdasarkan Putusan Presiden No. 57, Tahun 1972. Dengan EYD, ejaan dua bahasa serumpun, yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Malaysia, semakin dibakukan.

Ada empat tempo penting dari hubungan kebudayaan Indonesia dengan dunia luar yang meninggalkan jejaknya pada perbendaharaan kata Bahasa Indonesia. Read More...

Kamis, 08 Oktober 2009

Perkembangan Bahasa Indonesia Saat Ini

Perkembangan Bahasa Indonesia saat ini dapat kita lihat semakin mengkhawatirkan, ada kecenderungan pemakaian bahasa Indonesia di berbagai kalangan mengalami perkembangan yang cukup mengkhawatirkan, yang justru lebih menekankan kepada ekspresi diri, pragmatis, daripada mengikuti kaidah pemakaian bahasa yang baik dan benar dan bahkan mengabaikan aspek estetik serta ungkapan akal budi yang halus. Hal itu dapat dilihat dari pemakaian bahasa yang digunakan sehari-hari. Sebagai permisalan kata saya atau aku menjadi "gw", kamu menjadi "loe", kata seperti itu menjadi bahasa "gaul" untuk berbagai kalangan, bahkan balita pun ikut-ikutan akibat lingkungan sekitar.
Sudah saatnya bahasa indonesia menjadi bahasa persatuan, tida seperti saat ini lebih mendahulukan kedaerahan, masih banyak di beberapa daerah yang tidak mengerti bahasa indonesia padahal mereka merupakan warga negara indonesia. Justru dekat perbatasan malaysia-indonesia, anak-anak justru lebih mengerti bahasa melayu dibandingkan bahasa indonesia, ironis memang. Semoga dengan adanya sekolah gratis mampu meningkatkan bahasa indonesia menjadi lebih baik, sesuai dengan etika dan kaidahnya.
Read More...